Followers

14 February 2017

Tagged under: , , ,

Life-logging: Garap Data Pribadi Lebih Dalam di Tahun 2017


Istilah life-logging, quantified-self maupun personal analytics baru terdengar di telingaku akhir-akhir ini. Ternyata, melakukan entri data seperti mencatat pengeluaran per hari yang aku lakukan di tahun-tahun sebelumnya merupakan bagian dari istilah tersebut. Di tahun 2017 ini pun, aku memulai mengambil data yang kuhasilkan sehari-hari hingga ke level yang lebih detail, hingga ke waktu spesifik dan kali ini, tidak hanya mengenai data pengeluaran saja. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai data-data yang kuhasilkan dari berbagai macam sisi sekaligus menjadi proyek pribadi “iseng-isengan” dan “seru-seruan”. Secara keseluruhan framework dari proyek yang aku namakan sebagai Data Gue adalah:
Track/Gather -> Understand/Visualize/Analyze -> Review/Act





Data-data yang akan kutinjau adalah:
  • Pengeluaran harian *
  • Data makan siang (di mana dan dengan siapa)
  • Transaksi perbankan (menarik uang di ATM, transfer)
  • Transaksi belanja online *
  • Transaksi GO-JEK
  • Data penggunaan telepon pintar (menggunakan bantuan aplikasi QualityTime)
  • Film di bioskop yang ditonton *
  • Sosial media (Twitter, Line, Telegram)
* sudah pernah dilakukan di tahun–tahun sebelumnya

Selain melakukan penggarapan data melalui data entri manual via spreadsheet ataupun melalui aplikasi android seperti TapLog, visualisasi lebih lanjut pun akan dilakukan dan jika perlu dilakukan analisis secara lebih mendalam. Sebenarnya akan lebih menarik lagi untuk menggarap data pribadi yang berkaitan dengan kesehatan. Terlebih lagi, life-logging memang lebih mengutamakan data seperti itu dan juga penggarapan data dilakukan secara otomatis melalui perangkat IoT tertentu.

Tentu saja, akan menjadi lebih fantastis lagi apabila data yang lebih rinci dapat digarap. Setiap detik kehidupan kita, data-data pribadi kita bisa dihasilkan dari detak jantung, aliran darah bahkan teriakan yang kita hembuskan, semuanya bisa dibentuk menjadi data dan dikuantifikasi. Bahkan saya berpikir, ada suatu alat IoT yang tertempel di tubuh kita, merekam apa yang kita lakukan, apa yang kita bicarakan, data suara kita diubah ke teks dan dibentuklah word cloud maupun dilakukan analisis sentimental yang berguna untuk peninjauan dan refleksi diri secara harian.

Inspirasi:

“Happy Lifelogging, Happy Journaling your Life”


0 comments: