Followers

20 November 2016

Tagged under: , ,

Data Scientist Test: Salestock, Tokopedia dan Bukalapak


Disclaimer: tulisan ini memang berjudul “Data Scientist Test – Salestock, Tokopedia dan Bukalapak” namun secara lebih umum judul yang bakal lebih tepat adalah “Pengalaman Melamar Pekerjaan di E-Commerce” atau “Pengalaman Melamar di Lima E-Commerce Berbeda”.

Di tulisan kali ini, gue bakalan share pengalaman gue mengikuti tes sebagai Data Scientist maupun Data Analyst di beberapa e-commerce di Indonesia. Kalo dilihat-lihat, ternyata gue udah pernah melamar pekerjaan di beberapa perusahaan e-commerce di Indonesia kayak Tokopedia, Salestock, Lazada, OLX dan Bukalapak. Ya, sejauh ini e-commerce yang belum gue apply adalah MatahariMall, Elevenia dan juga Blibli.

Sedikit intermezo, gue lulus dari jurusan Statistika pada tanggal 4 Februari 2016. Sebagai seorang lulusan statistika, dari awal gue emang udah ngincer pekerjaan dengan titel Data Analyst maupun Data Scientist. Pas lulus, kemampuan teknikal gue yang gue miliki adalah kemampuan statistika dan pemrograman menggunakan R. Melihat situasi dan kondisi, perlahan gue pun belajar Python, dimulai saat gue mengikuti tes Salestock. Gue juga belajar SQL sekaligus menyelesaikan beberapa soal di tempat pas tes Lazada hari itu juga, yang tanpa disangka-sangka, gue bisa lolos ke babak selanjutnya setelah 3 minggu menunggu.

In a nutshell, berikut cuplikan singkat gue melamar di e-commerce.

Perusahaan
Posisi
Tanggal Interview/Tes
Tokopedia
Data Analyst
22 Februari 2016 – Wawancara HR
Salestock
Data Scientist
29 Februari 2016 s.d. 3 Maret 2016 -
Asesmen awal
Lazada Indonesia
Business Intelligence Analyst
dioper ke:
Data Analyst
22 Maret 2016 – Tes tertulis, Excel dan SQL
12 April 2016 – Wawancara user
14 April 2016 - offering
Tokopedia
Fraud Prevention Analyst
22 Juli 2016 – Wawancara HR
Tokopedia
Data Scientist
23 Juli 2016 – Tes Hackerrank
OLX Indonesia
Business Intelligence Developer
28 Juli 2016 – Wawancara user
Bukalapak
Data Scientist
2 Agustus 2016 s.d. 6 Agustus 2016 -
Asesmen awal
Dari tujuh posisi yang gue lamar di atas, hanya empat bagian yang mengharuskan gue mengikuti asesmen terlebih dahulu yaitu pas tes Data Scientist Salestock, Business Intelligence Anayst Lazada, Data Scientist Tokopedia dan Data Scientist Bukalapak. Mari kita pilah satu-satu dari perusahaan yang ada pada tabel di atas.

Tokopedia
Si raksasa hijau ini membuat gue ga kapok-kapok untuk terus mengejarnya, dengan total sebanyak tiga kali gue melamar di tiga posisi yang berbeda yaitu: Data Analyst, Fraud Prevention Analyst dan Data Scientist. Ga terlalu jelas apa penyebab kegagalan gue dan kenapa mereka memanggil gue lagi. Dengar-dengar gosipnya memang Data Anayst ditujukan untuk posisi senior, kalo bisa memiliki pengalaman 2 tahun. Kalo Fraud Prevention Analyst, gue ga tau terlalu pasti, mungkin posisi ini ga penting-penting amat. Sedangkan kalo Data Scientist, emang posisinya kudu senior dengan pengalaman minimal 2 tahun.

Meskipun gue ga punya pengalaman kerja dua tahun, akhirnya gue pun dicekoki dengan soal pemrograman dasar pada tes Data Scientist via Hackerrank. Soal yang gue kerjain pun murni banget buat anak ilmu komputer, ga ada statistika maupun analisis datanya sama sekali. Dengan waktu tes selama 3 jam dan 5 soal, gue cuma bisa jawab 3 soal doang dengan menggunakan Python. Ini dia jawaban yang bisa gue jawab. Sayangnya gue lupa simpen maupun skrinsut soalnya, alhasil cuma jawabannya doang.

Data Scientist Test Tokopedia via Hackerrank

Salestock
Waktu itu, Maret 2016, nama Salestock masih sangat terdengar asing di telinga gue. Perusahaan ini gue temui pas Jobfair di Universitas Indonesia dan kebetulan ada tulisan “Data Scientist” yang bikin gue tertarik untuk melamar di situ. Hingga saat ini, Salestock bisa dibilang merupakan salah satu startup yang memiliki tim data terbaik di Indonesia selain Traveloka yang didekeng oleh Bung Ainun Najib.

Bisa dibilang, tes Salestock sangatlah sulit. Soal tes diberikan pada 29 Februari 2016, dan harus dikumpulkan paling lambat pada 3 Maret 2016. Pertanyaan yang diajukan bukanlah pertanyaan dasar lagi melainkan pertanyaan yang lebih ke ranah algoritma, efisiensi dan bahkan ada soal teori peluang juga! Nampaknya, mereka lebih nerapin ML (machine learning) untuk analisis gambar dan teks di tim data mereka, dan pas waktu itu gue yang memiliki latar belakang statistika, belum terlalu familiar dengan metode ML kayak Random Forest, SVM maupun GBM. Pemrograman yang digunakan pun kudu Python, Java atau Scala. Padahal pas waktu itu, gue cuma bisa R doang. Alhasil, gue pun belajar Python dari dasar melalui video singkat tutorial 1 jam Python di YouTube.

Data Scientist Test Salestock

Gebleknya, pas ditanya “What is your favorite machine learning package?”, yang gue jawab adalah metode machine learning kayak Naive Bayes, Logistic Regression, dll. Setelah gue lihat lagi, geblek banget emang gue pas bulan Maret yang lalu. Gue menyadari bahwa betapa sempitnya ilmu gue, dan ilmu yang gue dapat di bangku kuliah pun belum cukup. Jawaban dari pertanyaan tersebut ya mestinya package kayak scikit-learn di Python atau caret di R.

Lazada
Gue lupa banget gue apply di sini via apa, kalo ga salah lewat lamannya langsung. Entahlah, pokoknya pas jaman nyari kerja, antara Februari – Maret, gue acak banget ngirim lamaran ke mana-mana. Awalnya, posisi yang gue lamar adalah Business Intelligence Analyst dan saat itu tes yang gue hadapi adalah tes tertulis yang terdiri dari tes bahasa Inggris dan tes kuantitatif, tes Excel dan tes SQL.

Tes tertulis kalo ga salah cuma dikasih waktu 20-30 menit. Waktu itu ada soal membaca bahasa Inggris, terus tes kuantitatif pemecahan masalah yang disajikan dalam bentuk cerita. Selanjutnya ada tes Excel yang terdiri dari ngitung, Pivot Table, visualisasi data dan VLOOKUP. Pas ada soal ngitung gue pake fungsi SUMPRODUCT yang ada di Excel biar lebih cepet. Alhamdulillah, tes Excel berjalan sangat mulus. Yang bikin gue ternganga adalah tes SQL karena gue emang ga pernah nyobain SQL sama sekali. Alhasil gue pun mengandalkan Google untuk membantu gue memahami perintah-perintah yang ada di SQL. Gue pun cuma bisa menjawab beberapa soal, kalo ga salah cuma setengahnya. Pas waktu itu, gue masih belum bisa ngerjain soal yang menggunakan JOIN.

Tanpa disangka-sangka, gue akhirnya diundang kembali untuk wawancara user dengan dua ekspat dari Rumania. Dan yang lebih mengejutkan lagi, gue ditawarin untuk posisi Data Analyst bukan Business Intelligence Analyst yang sepertinya sudah terisi sama orang lain. Pas wawancara, gue ditanyain ngapain aja pas di kampus, terus dijelasin juga apa-apa saja yang bakal gue lakuin selain mengekstrak data dari database melalui SQL seperti yang dilakukan BI Analyst, gue juga harus menjaga dashboard yang dibikin oleh pendahulu di sini serta bikin kodingan untuk beberapa proyek. Gue juga disuruh untuk belajar PHP, karena sistem kodingan mereka dibikin lewat PHP. Untuk pemrograman R, mereka bilang bahwa gue juga bakal gunain itu untuk proses umpan balik data. Setelah dilihat-lihat, emang ga ada statistikanya sama sekali di situ.

OLX Indonesia
Dari sekian, e-commerce yang gue lamar, cuma OLX yang ga pake tes apa-apa dan gue pun langsung wawancara user untuk menjelaskan apa saja yang gue lakuin sebagai Data Analyst di Lazada. Dari segi respons, mereka sih oke sama gue tapi di sisi lain, gue mencetak blunder yang sangat fatal dengan mengatakan kalo gue kayaknya udah oke di perusahaan lain dan gue juga bilang lebih seneng di bagian analisis data kayak di perusahaan itu dibandingkan umpan balik data yang mainin database dan proses ETL semacemnya sebagai BI Developer yang ada di situ. Alhasil, mereka pun meminta nama temen-temen gue yang ada di Lazada.

Bukalapak
Gue sempet ngerjain soal Data Scientist Bukalapak. Soal yang diberikan pun terdiri dari pemrograman dasar, SQL dan analisis data. Gue pun hampir bisa jawab semua soal kecuali satu soal di bagian SQL. Gue pun nanya sama kakak gue dan kolega gue dulu di Lazada, dan mereka pun tidak mampu menemukan jawabannya. Sehari-hari gue di Lazada pun, ga pernah nemu permasalahan SQL kayak gitu. Alhasil, meskipun gue bisa menjawab mayoritas soal yang diberikan, ga ada kabar lagi dari pihak terkait, kemungkinan besar karena mereka nyari yang udah pengalaman juga, minimum pengalaman 2 tahun.

Data Scientist Test Bukalapak


Setelah gue telusuri lagi, ternyata ada soal SQL yang ga bisa gue jawab di Hackerrank di sini.

Perusahaan
Soal
Waktu
Salestock
1.1 Pemrograman dasar sorting
1.2 Optimisasi/Big Data
1.3 Optimisasi
2.1 Machine Learning (SVM)
2.2 Infrastruktur Komputasi
2.3 Machine Learning Package
2.4 Machine Learning (RF vs GBT)
2.5 Teori Peluang
2.6 Teori Peluang
29 Februari – 3 Maret 2016
Tokopedia
1. Problem solving - Looping
2. Problem solving - Looping
3. Problem solving - Looping
4. Stack
5. Lupa tentang apa euy
23 Juli 2016 (3 jam)
Bukalapak
1. Pemrograman dasar bikin empat kotak
2.1 Query SQL (ga bisa jawab euy)
2.2 Query SQL (gue pake subquery)
2.3 Analisis regresi dengan data mtcars
2 Agustus – 6 Agustus 2016
Statistika hanyalah sebagian set ilmu kecil yang gue miliki untuk menjadi Data Scientist. Butuh kemampuan lainnya kayak pemrograman, optimisasi, algoritma, machine learning, query dan tetek-bengek lainnya yang ga pernah gue dapetin di kampus.